Jumat, 14 Maret 2014

Pentingnya Maaf dan Terimakasih



                Tak bisa dipungkiri, bahwa maaf dan terimakasih itu adalah senjata yang paling ampuh untuk melunakkan hati seseorang.
Tidakkah seorang pejuang dakwah tahu bahwa menjaga ukhuwah antar sesama pejuang itu begitu penting??? Mereka sama-sama berjuang dalam jalan dakwah memperjuangan agama yang agung ini, sama-sama menanggung beban yang tidak rignan untuk berdakwah, namun mengapa antara muslim satu dengan yang lainya malah saling menyulitkan. Mungkin hal ini tidak terlalu tersoroti namun aku yakin hal sekecil itu pasti membekas di hati seseorang walaupun hanya menempati tempat yang terkecil atau paling tidak hal tersebut tetap terbersit dalam pikirannya.
                Contohnya jika kita sebagai saudara dari saudara semuslim kita, kita ingin meminjam barang seseorang. Janganlah meminjamnya melebihi batas waktu yang wajar. Apalagi jika kita tahu bahwa barang tersebut itu adalah barang yang baru dan penting baginya, yang artinya ia juga belum lama memilikinya, belum puas menggunakan manfaatnya. Maka kita jangan meminjamnya dalam waktu yang lama. Atau jika memang kita tidak terlalu butuh akan barang tersebut, maka tak perlulah kita meminjam. Untuk apa? Barang itu adalah milik oranglain. Ia pasti memiliki tujuan untuk memiliki barang itu, siapa yang tahu kalau ia butuh perjuangan yang besar untuk dapat memiliki barang itu. Tetapi ketika barang tersebut sudah di tangannya, dan itu belum lama, satu pekan saja belum tapi sudah dipinjam orang lain dan tidak  jelas apa tujuan orang tersebut meminjam barang itu. Wajar kalau minjamnya sebentar. Ini mah lebih dari 1 pekan. Dan dalam rentang waktu itu, tak sedikitpun ia menghubungi tentang barang terseut. Setidaknya bertanya lah apakah barang tersebut mau dipakai sama yang punya atau tidak, tunjukanlah sedikit bahwa anda itu peduli pada orang yang punya (sebenarnya kalu emang benar peduli sih ga perlu minjem), atau emang kalau tertarik banget ya bolehlah pake-pake dikit saat ada orangnya dalam suatu forum misalnya, tapi jika forum tersebut telah selesai ya sudahlah kembalikan saja.), apakah ia memiliki kepentingan dengan barang itu atau tidak. Kita tidak seharusnya meminjam barang tersebut lebih dari 3 hari, apalagi lebih dari 1 pekan. Wah itu sih sudah keterlaluan, emangnya dia selama sepekan itu benar-benar dipake terus barannya, memangnya sepenting apa barang itu untuk anda:? Jika memang penting mengapa anda sendiri tidak berusaha memilikinya? 
                Kawan. Sadarilah bahwa kita dalah manusia nisas yang jauh dari kesempurnaan. Kita perlu bersatu untuk sama-sam tegak berdiri. Kita perlu kekuatan besar yang terkumpul dari tekad-tekad besar yang tersimpan dari diri kecil kita. Kita perlu ikatan yang menyatukan kita, yang menautkan hati kita satu dengan yang lain. Jagalah ukhuwah ini. Sayangi saudara kita. Tunjukan bahwa ita peduli pada mereka. Jangan ragu unutk saling mengkoreksi demi mencapai kebaikan yang lebih bnayak dijalan dakwah ini. Pekalah terhadap keadaan. Tak kalah penting juga, sering-seringlah mengatakan maaf dan terimakasih. :)

Jumat, 07 Maret 2014

waktu dan rutinitas



Waktu dan Rutinitas

Memasuki pekan keempat. Waktu terasa berlalu dengan cepat. sepertinya empat pekan itu tidaklah terlalu lama. Tapi, aku merasa kalau sudah lebih dari sebulan aku kembali ke kota hujan. Huft... aktivitas memang membuat seseorang lupa waktu. Pekan pertama santai...tenang... pekan kedua masih agak santai dan mulai sadar kalau perjuangan yang tidak mudah akan kembali dimulai. Pekan ketiga wah... udah ga bisa dibilang santai. Pekan eempat.. hmmm apalagii ... sudah saatnya lebih sering mereview kembali materi perkuliahan kemarin-kemarin karena UTS tinggal beberapa langkah lagi di depan. Selain itu, deadline tugas dimana-mana. Emang sih dari pekan pertama di semester dua ini tugas emang udah numpuk. Aku kira semester 2 ini akan lebih santai. Karena memang jumlah SKS nya lebih sedikit. Praktikum juga Cuma sekali. Tapi eh ternyata lebih banyak menyita waktu daripada semester kemarin. rasa-rasanya baru kemarin dapet kuliah ini eh sekarang udah kuliah ini lagi. Rasa-rasanya baru kemarin libur, ga kuliah... Eh sekarang udah weekend juga. Rasa-rasanya baru kemarin masuk semester dua dan menggeluti hal-hal baru yang ada didalamnya, eh sekarang udah mau UTS lagi. Masyaallah...

 saat tanggal 10 Februari kemarin semester dua telah dimulai. Semester baru, amanah baru. berat. Tidak! belum dicoba seharusnya tidak berpikir begitu. Hmm .... belum lama ini aku mendengar petuah yang bagus dari salah satu SR. Jangan suka melemahkan diri sendiri.  Ketika kita diberi amanah, berarti kita telah dipercaya. Dengan diberi amanah juga berarti kita diberi kesempatan unutk menjadi orang yang melangkah lebih maju daripada oranglain. Menjadi yang lebih baik atau mungkin yang terbaik di antara yang lain.

Harus tetap semangat di semester dua ini... bahkan harus lebih... prestasi harus lebih ditingkatkan. Walaupun kini amanah semakin jelas dipegang dan cukup menyita banyak waktu rutin harianku.. tetap saja semuanya harus seimbang .. jangan sampai ada yang berat sebelah.. keep move!