Sabtu, 24 Mei 2014

kenapa harus?



Kenapa harus bertemu?
Ya Allah aku tau ini semua terjadi karena Engkau yang izinkan. Jika Kau tak mengizinkan aku tau, pasti aku tak akan menoleh hingga aku tau keberadaan mereka. Ya Allah mengapa? Apa ada yang ingin Kau sampaikan? Kau beritahukan kepadaku bahwa mereka ternyata telah pergi bersama-sama tanpa memberitahuku? (loh.. emang aku siapa?)
Hmm ya mungkin aku bukan siapa-siapa yang terkait sepenuhnya dengan mereka. Memang dalam setiap pertemuan yang seharusnya ada, aku harus melebur dengan mereka dan merekapun harus menganggapku bagian dari mereka. Hmm ya jadi mungkin hakikatnya aku memang bukan bagian dari mereka. Hanya berusaha melebur agar semuanya teratur.
Tapi tetap saja saat aku ‘ngeh’ bahwa mereka bersamaan ada rasa penasaran dan aneh juga sebenarnya mereka habis ngapain sih? Tapi sebelum perasaan itu datang jujur aku senang mereka berjalan bersamaan pakai bajunya kompak pula J huh..padahal waktu acarakemarin disarankan pakai dresscode biar terlihat lebih kompak dan nyata keberadaanya malah pada ga mau. Hmm tapi tak apa. Jika memang dengan begitu, dengan tanpa aku di sela waktu mereka, mereka bisa lebih kompak dan erat gapapa aku ikhlas dan senang J asal sikap mereka tak usah berubah terhadapku. Aku juga berharap motif mereka melakukan hal itu bukan karena aku punya salah sama mereka atau mereka merasa ga enak denganku. Amin
Ya Allah aku tau Engaku ingin aku mengetahui bahwa telah terjadi sesuatu yang menyenangkan diantara mereka tanpa aku. Beri hamba petunjuk dan berilah hamba kesabaran hingga hamba tau apa maksud semua ini ya Rabb.....

Kamis, 15 Mei 2014

Kamis, 15 Mei 2014



Bismillaahirrohmaanirrohiim

            Hari ini ada acara KABAR PPTBM. Acara ini dibuat untuk memfasilitasi mahasiswa bidikmisi yang belum pernah PPTBM sama sekali dengan kakak pembinanya. Awalnya memang ini tidak ada di program kerja tapi ya itu untuk mencapai tujuan dari PPTBM, akhirnya dibuatlah acara ini sebagai solusinya.
            Ikhwan dan akhwatnya dipisah. Karena dipisah itulah sesuatu hal terjadi -_- hal yang membuatku ingin sekali menulis ^o^ Biasanya kan yang jadi sambutan tiap kali ada acara dari Paguyuban Bidikmisi (PBM) itu kan ka Yamin selaku Ketua PBM. Nah, karena ikhwan da kahwat dipisah, so pasti ka Yamin ga bakal ke akhwat dong. Akhirnya akulah yang jadi sasarannya -_- aku disuruh untuk menyampaikan sambutan. Hoalah...parah banget.. maksudnya itu kan pesertanya angkatan 50, masa yang sambutan angkatan 50 juga ? hmm aku udah deg-degan nih. Haduuh... tapi ini kenyataan. Ga bisa dihindari lagi.
            Akhirnya aku mempersiapkan apa saja yang akan aku sampaikan nantinya. Hal sekecil apapun pasti harus ada persiapaan dan gambaran jelasnya ngapain aja dong, (maklum, aku emang orangnya sistematis).  Ga bisa sembarangan. Karena mungkin hal yang kecil itu adalah awal dari hal yang lebih besar nantinya.
            Aku udah nyusun tuh.. pertama pasti puji-pujian kepada Allah S.W.T lalu sholawat dan salam kepada Nabi kita, Muhammad S.A.W. setelah itu aku mau nanya kabar-kabar pesertanya dulu. Selanjutnya baru penjelasan bahwa ini tuh acara apa sih, siapa yang buat, tujuannya apa dan kenapa harus ada acara ini. Selanjutnya baru harapan-harapan dan pesan-pesan agar para peserta dapat mengikuti acara ini dengan baik. Okey... singkat saja namun cukup jelas sebagai pembukaan.. fyuh... yaa aku pikir itu sudah cukup. Memang itu kan yang biasanya disampaikan pada saat sambutan? Biasanya memang ada tambahan motivasi sedikit sih. Tapi yasudahlah itu saja dulu. Takut kebanyakan, malah keburu ga nyambung nantinya. Hehe
            Saat aku sudah siap, eh ternyata sang MC malah langsung aja ke acara selanjutnya L mungkin dia belum tau ya sebelumnya.. hmm ya sudah deh ga apa-apa (hiks). Tapi akhirnya diralat dan jadilah aku maju. Tadinya padahal udah tenang tuh (walaupun agak sedikit sedih juga.he [astaghfirullah]). Saat maju, ya awal-awal lancar.. bahkan ketika nanya kabar aku mengulanginya dua kali dan emang peserta lebih semangat. Sebenarnyaa di saat itu aku bisa menyelipkan kata-kata penyemangat untuk mereka bahwa mahasiswa bidikmisi itu harus semangat terus. Bahkan lebih semangat dari mahasiswa lain. Kenapa? Ya karena mahasiswa bidikmisi ini adalah orang-orang pilihan. Bayangkan untuk menerima gelar “mahasiswa bidikmisi” ini proses penyeleksiannya itu lama, berbelit-belit, mengharukan dan penuh perjuangan. Orang-orang yang menerima beasiswa bidikmisi ini bukanlah orang-orang yang hanya “tidak mampu dalam segi ekonomi” saja dan memiliki keinginan kuliah sehingga mereka bisa mendapat beasiswa ini. Tapi, jelas-jelas dalam buku panduan bidikmisi disebutkan bahwa beasiswa ini ditujukan kepada mereka yang memiliki potensi akademik yang baik, selain dari syarat lain yang telah disebutkna diatas tentunya. Jadi, seharusnya mahasiswa bidikmisi itu tidak perlu malu untuk menyatakan identitasnya. Bahkan seharusnya mereka itu bangga karena dari sekian ribu yang mendaftar, merekalah yang ada dalam rangkaian acara ini yang telah terpilih.
            Ya, seharusnya itu aku sampaikan juga, walaupun bahasan tentang itu tak ada dalam script yang telah aku persiapkan tadi. Tapi nyatanya terlewat begitu saja. Kalau sudah di depan itu seringkali sulit mengontrol diri agar tetap pada jalur yang sebelumnya telah dipersiapkan. Efek demam panggung. Walaupun aku merasa tadi ga terlalu demam panggung banget. Hmm.. harusnya nyampein acara ini tuh acara siapa tapi malah langsung ke kenapa acara ini dibuat... haduh padahal sebenarnya bisa aja sih langsung disambung tentang siapa yang membuat acara ini. Eh tapi karena keburu dikejar rasa bersalah karena melanggar apa yang telah aku susun sendiri tadi akhirnya aku tiba-tiba langsung menutup sambutannya. -_- . sudah terlanjur. Akhirnya aku hanya menggunakan waktu mungkin hanya sekitar 3 menit. Itu juga sepertinya kurang. Padahal waktu yang diberikan itu 10 menit.haha dalam beberapa detik aku berpikir sepertinya hanya aku saja yang menyampaikan sambutan sebentar sekali seperti tadi. Mungkin cocoknya sambutan tadi diberikan pada acara yang sebelumnya telah banyak ngaret.hehe :D
Huft, ya sudahlah. Ini pengalamanku pertama kali memberi sambuatan saat aku menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Masyaallah.. aku jadi ingat, betapa hebatnya mereka yang sudah sering memberi sambutan di sana-sini. Bahkan tidak hanya memberi sambutan tapi juga memberi materi. Subhanallah. Aku berharap bisa seperti mereka. Menebar ilmu yang telah mereka miliki kepada bnayak orang. Semoga ini adalah langkah awal kecilku untuk segera mencapai itu semua J yuhhhuuu semangaaaatt menjadi lebih baik !!! MAN JADDA WA JADA !

Jumat, 14 Maret 2014

Pentingnya Maaf dan Terimakasih



                Tak bisa dipungkiri, bahwa maaf dan terimakasih itu adalah senjata yang paling ampuh untuk melunakkan hati seseorang.
Tidakkah seorang pejuang dakwah tahu bahwa menjaga ukhuwah antar sesama pejuang itu begitu penting??? Mereka sama-sama berjuang dalam jalan dakwah memperjuangan agama yang agung ini, sama-sama menanggung beban yang tidak rignan untuk berdakwah, namun mengapa antara muslim satu dengan yang lainya malah saling menyulitkan. Mungkin hal ini tidak terlalu tersoroti namun aku yakin hal sekecil itu pasti membekas di hati seseorang walaupun hanya menempati tempat yang terkecil atau paling tidak hal tersebut tetap terbersit dalam pikirannya.
                Contohnya jika kita sebagai saudara dari saudara semuslim kita, kita ingin meminjam barang seseorang. Janganlah meminjamnya melebihi batas waktu yang wajar. Apalagi jika kita tahu bahwa barang tersebut itu adalah barang yang baru dan penting baginya, yang artinya ia juga belum lama memilikinya, belum puas menggunakan manfaatnya. Maka kita jangan meminjamnya dalam waktu yang lama. Atau jika memang kita tidak terlalu butuh akan barang tersebut, maka tak perlulah kita meminjam. Untuk apa? Barang itu adalah milik oranglain. Ia pasti memiliki tujuan untuk memiliki barang itu, siapa yang tahu kalau ia butuh perjuangan yang besar untuk dapat memiliki barang itu. Tetapi ketika barang tersebut sudah di tangannya, dan itu belum lama, satu pekan saja belum tapi sudah dipinjam orang lain dan tidak  jelas apa tujuan orang tersebut meminjam barang itu. Wajar kalau minjamnya sebentar. Ini mah lebih dari 1 pekan. Dan dalam rentang waktu itu, tak sedikitpun ia menghubungi tentang barang terseut. Setidaknya bertanya lah apakah barang tersebut mau dipakai sama yang punya atau tidak, tunjukanlah sedikit bahwa anda itu peduli pada orang yang punya (sebenarnya kalu emang benar peduli sih ga perlu minjem), atau emang kalau tertarik banget ya bolehlah pake-pake dikit saat ada orangnya dalam suatu forum misalnya, tapi jika forum tersebut telah selesai ya sudahlah kembalikan saja.), apakah ia memiliki kepentingan dengan barang itu atau tidak. Kita tidak seharusnya meminjam barang tersebut lebih dari 3 hari, apalagi lebih dari 1 pekan. Wah itu sih sudah keterlaluan, emangnya dia selama sepekan itu benar-benar dipake terus barannya, memangnya sepenting apa barang itu untuk anda:? Jika memang penting mengapa anda sendiri tidak berusaha memilikinya? 
                Kawan. Sadarilah bahwa kita dalah manusia nisas yang jauh dari kesempurnaan. Kita perlu bersatu untuk sama-sam tegak berdiri. Kita perlu kekuatan besar yang terkumpul dari tekad-tekad besar yang tersimpan dari diri kecil kita. Kita perlu ikatan yang menyatukan kita, yang menautkan hati kita satu dengan yang lain. Jagalah ukhuwah ini. Sayangi saudara kita. Tunjukan bahwa ita peduli pada mereka. Jangan ragu unutk saling mengkoreksi demi mencapai kebaikan yang lebih bnayak dijalan dakwah ini. Pekalah terhadap keadaan. Tak kalah penting juga, sering-seringlah mengatakan maaf dan terimakasih. :)

Jumat, 07 Maret 2014

waktu dan rutinitas



Waktu dan Rutinitas

Memasuki pekan keempat. Waktu terasa berlalu dengan cepat. sepertinya empat pekan itu tidaklah terlalu lama. Tapi, aku merasa kalau sudah lebih dari sebulan aku kembali ke kota hujan. Huft... aktivitas memang membuat seseorang lupa waktu. Pekan pertama santai...tenang... pekan kedua masih agak santai dan mulai sadar kalau perjuangan yang tidak mudah akan kembali dimulai. Pekan ketiga wah... udah ga bisa dibilang santai. Pekan eempat.. hmmm apalagii ... sudah saatnya lebih sering mereview kembali materi perkuliahan kemarin-kemarin karena UTS tinggal beberapa langkah lagi di depan. Selain itu, deadline tugas dimana-mana. Emang sih dari pekan pertama di semester dua ini tugas emang udah numpuk. Aku kira semester 2 ini akan lebih santai. Karena memang jumlah SKS nya lebih sedikit. Praktikum juga Cuma sekali. Tapi eh ternyata lebih banyak menyita waktu daripada semester kemarin. rasa-rasanya baru kemarin dapet kuliah ini eh sekarang udah kuliah ini lagi. Rasa-rasanya baru kemarin libur, ga kuliah... Eh sekarang udah weekend juga. Rasa-rasanya baru kemarin masuk semester dua dan menggeluti hal-hal baru yang ada didalamnya, eh sekarang udah mau UTS lagi. Masyaallah...

 saat tanggal 10 Februari kemarin semester dua telah dimulai. Semester baru, amanah baru. berat. Tidak! belum dicoba seharusnya tidak berpikir begitu. Hmm .... belum lama ini aku mendengar petuah yang bagus dari salah satu SR. Jangan suka melemahkan diri sendiri.  Ketika kita diberi amanah, berarti kita telah dipercaya. Dengan diberi amanah juga berarti kita diberi kesempatan unutk menjadi orang yang melangkah lebih maju daripada oranglain. Menjadi yang lebih baik atau mungkin yang terbaik di antara yang lain.

Harus tetap semangat di semester dua ini... bahkan harus lebih... prestasi harus lebih ditingkatkan. Walaupun kini amanah semakin jelas dipegang dan cukup menyita banyak waktu rutin harianku.. tetap saja semuanya harus seimbang .. jangan sampai ada yang berat sebelah.. keep move!

 

Jumat, 28 Februari 2014

Dasar-Dasar Komunikasi



Subhanallah ............ hari ini kereen banget.. daskom keren abiss deh pokoknya... seruuu mantappp....hehe ya walaupun penampilan kelompokku di akhir tapi tetep seru :D.....
Eh, sebelumnya udah tau belum daskom itu apa? Daskom itu mata kuliah Dasar-dasar Komunikasi, disingkat jadi daskom.hehe ini mata kuliah interdept ku.
Jadi gini ceritanya, pertemuan sebelumnya, kaka asprak telah membagi kelas kami ke dalam enam kelompok. Setiap kelompok harus membuat drama sesuai babak sejarah komunikasi yang didapat. Ada enam babak sejarah komunikasi, yaitu :
1.      Retorika
2.      Jurnalisme, propaganda dan perkembangan retorika.
3.      Pertumbuhan Interdisipliner
4.      Integrasi
5.      Pertumbuhan dan spesialisasi
6.      Media hibrida
kelompok saya kebagian yang babak kelima. Kami hanya bertemu dua kali untuk mempersiapkan penampilan ini. Bahkan tiga jam sebelum masuk responsi baru latihan :D hehe. Kami tidak memakai properti apa-apa. Hanya buku yang sedikit di rombak bagian covernya karena kami ganti judulnya sesuai judul buku yang terbit pada zaman itu.
Tiba saatnya penampilan. Sebenarnya udah deg-degan dari awal karena takut penampilannya garing --“ kita ga pake properti apa-apa dan memang cara yang kita akan tampilkan itu kaya bedah buku gitu. Nah, garing ga tuh? Apalagi ngeliat yang lain pada pake properti yang lucu-lucu.hmm
Yang pertama tampil kelompok ..... entah aku lupa, yang jelas mereka yang kebagian babak interdisipliner. Mereka tampil dengan membawa kotak dari gabus yang mereka desain mirip televisi. Ceritanya itu ada sebuah keluarga yang sedang menonton tv dan channelnya dipindah-pindah oleh sang anak. Pertama ada yang kampanye. Setelah itu ada konsultasi dokter psikologi lalu ada audisi nyanyi gitu. Mereka nyanyi lagu daerah. Ketika audiens disuruh menebak, tentu itu interdisipliner. Karena terlihat dari tivi yang baru muncul. Dan berbagai disiplin ilmu yang mereka coba sampaikan. Diantaranya tadi itu ada politik, psikologi dan kebudayaan.
Keren banget... penampilan pembuka yang cukup seru.. aduhh aku sambil mikir nanti gimana yah kelompokku kalau tampil..hmm :/
Tiba saatnya yang kedua. Yang mereka tampilkan itu tentang retorika. Mereka menyampaikannya lewat drama tentang pengadilan. Ada hakim, saksi, pengacara, terdakwa dan korban. Tapi yang lucunya disini hakimnya itun lho :D masa waktu pengacaranya sedang membela, berdebat dan meminta keputusan hakim, si hakimnya malah kebanyakan diem.. --“ bengong dulu. Akhirnya hal itu mengundang tawa teman-teman sekelas..haha akupun tak bisa menahan ketawa.. yaiiya atuhhh da kagugu pisan :D ... tapi pesan yang mereka sampaikan tetap bisa audiens tangkap. Tentu saja. Naratornya mengatakan di awal “pada zaman yunani kuno........” yah tentu itu adalah ciri yang sangat spesifik. Pengadilan, ya dizaman itu masyarakat yunani memiliki sistem demokrasi dimana rakyatnya harus terampil dalam berbicara agar dapat menyampaikan aspirasinya. Mereka juga memiliki penacara masing-masing. Jadi pekerjaan sebagai seorang pemgacara itu snagta terkenal di Yunani. Sip..sip.. keren juga plus lucu.hehe
Yang ketiga. Ada model hibrida. Kelompoknya Anita tuh (temen omda). Mereka menampilkan drama di kampus gitu. Ceritanya saat belum masuk kuliah, para mahasiswa sedang sibuk dnegna aktivitas masing=masing. Ada yang sedang baca koran, ada yang sibuk belajar, ada yang ngerjain tugas di laptop, ada yang kerjanya mikirin fashion, ad ajuga yang gabut-gabut ga jelas. Penampilan mereka juga lucu karena emang yang laki-lakinya bisa ngelucu sih.. udah jelas mereka membawakan  pesan tentang babak terakhir sejarah komunikasi, yaitu media hibrida. Babak terakhir ini memnag yang paling maju. Sduah ada internet dan informasipun semakin beragam. Ah, udah keliatan da.. orang pas tampil bawa laptop, bawa hape. Jadi udah ketauan :D
Nah yang keempat nih.. tentang jurnalisme.. sebenarnya dari tadi udah deg-degan ko kelompokku ga maju-maju? Udah punya firasat kayanya kebagian sebagai penutup nih. Haduhh ga kebayang deh gimana certianya kalau penampilan role play hari ini ditutup dengan penampilan dari kelompokku. Garing atuh.. –“ heu
Kembali lagi ke penampilan ke-empat. Tenang jurnalisme. Ah udah keliatan da. Mereka pakai properti kerajaan gitu. Kalau yang zaman-zaman kerajaan gitu kan Cuma babak pertama dan kedua. Nah yang pertama kan tadi udah ada yang nampilin tuh, retorika. Sekarang berarti Jurnalisme. Ceritanya, ada sebuah keluarga kerajaan yang berbahagia (ckckck) di zaman romawi kuno. Mereka memilii putri yang cantik jelita (ceritanya sih gitu, tapi yang benernya? :D hehe). Tiba-tiba hal yang tidka diinginkan menimpa sang putri. Ia diculik! Raja pun mengadakan sayembara siapa yang berhasil melepaskan putrinya dari jeratan penculik ia akan mendapat imbalan yang setimpal. Sayembara itu diumumkan oleh pelayan kerajaan lewat sebuah catatan yang dibuat oelh sang raja.
Lalau kahirnya sang putri bisa diselamatkan. Hmm menurutku sih ada yang kurang sedikit dari penampilan mereka. Seharusnya pengumuman itu disampaikan lewat papan pengumuman yang beranma Acta diurna. Karena yang pertama muncul itu kan berupa papan pengumuman. Tapi tetap saja bisa ditebak karena dari cara mereka menampilkan. Selamatt J
Tinggal dua kelompok lagi nih.. wah...wah. kelompoku bukan yah?? Jreng...jreng...jreng... ternyata bukan –“ ya sudah. Tinggal berdoa semoga penamlilan penutup nanti tidak kalah seru dengan penampilan-penampilan yang sebelumnya.
Yang kelima ini tentang integrasi. Mereka menyampaikannya lewat kampanye pemilu. Penampilan mereka cukup menarik juga. Karena ada sesi jadi patung juga. Hehe di bagian integrasi ini menekankan tentang peran komunikasi dalam pemeriontahan, propaganda dan pembangunan imej politik. Sip.. sip.. sip.. tapi kayanya kurnag mengangkat tentang peran tokoh-tokoh yang terkenalnya deh.. tapi tetap bagus dan seru ko J
Nah ini dia.... yang udah ditungguin dari tadi... akhirnya maju juga. Kelompokku ini ga usah ditebak lah.. audiens juga pasti udah tau sejak penampilan kelompok sebelumnya berakhir. Orang tinggal satu  babak lagi. Ya dan inilah spesialisasi. Karena tokoh terkenal yang menerbitkan buku cukup bayak disini. Akhirnya kami memiolih penampilan saat seperti bedah buku. Ceritanya si moderator (boy) mengundang para professor terkenal. Ada yang berperan sebagai Marvin E Shaw (saya sendiri), Lawrence Kincaid (varian), Gerald R Miller dan Mark Steinberger (Anis dan Donna), lalu ada Rogers dan Shoemaker (Fajar dan Adi). Ceritanya yang diundang pertama itu adalah Marvin.heumzz yah sudah aku melaksanakan tugas ku saja. Setelah itu Kincaid maju. Yah ini mah da emang orangnya bisa ngelucu jadi ya aku di depan juga ga bisa nahan ketawa. Padahal waktu pas altihan mah ga kaya gitu. Ya alhamdulillah deh... jadinya kan ga garing-garing banget. Kayanya ga usah dijelaskan bagaimana audiens bisa menebak penampilan kami. Ya emang penampilan terakhirnya ya tinggal sisanya aja. Tapi walaupun kelompokku bukan yang terkahir tampil, aku yakin pasti para audiens tetap bisa menebka dengan mudah karena kami benar-benar mengangkat teori dari buku. Tokoh-tokohnya pun banyak, judul bukunya juhga kami berithau. Jadi sudah dipastikan pasti mereka juga bisa menebaknya.
Akhirn ya selesai juga responsi daskom ini. Seru bangeeettttttttttt......... perasaan dari awal kuliah, baru kali ini aku benar-benar merasakan keseruan yang sangaaattt seru.. hehe .. semoga seterusnya bisa begini dan inti dari materi pun tetap bisa ditangkap. J

Sekian cerita kali ini. Semoga ada hikmah yang bisa diambil ya.aamiiin.. hihi